Computational Thinking, penjelasan dan lainnya
A. Pengertian
1. Dekomposisi : Dekomposisi adalah cara penyelesaian masalah dengan cara memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil dan sederhana. Dengan cara ini masalah menjadi bisa ditemukan dan mudah untuk diselesaikan satu per satu.
2. Pengenalan Pola : Pengenalan pola ini bisa membantu dalam memecahkan suatu masalah dengan cara mencari pola ataupun persamaan tertentu dalam sebuah masalah tersebut.
3. Abstraksi : Tahapan ini hanya fokus pada informasi-informasi penting saja dan mengabaikan informasi-informasi yang tidak relevan.
4. Algoritma : Tahapan algoritma adalah saat mengembangkan solusi pemecahan masalah secara efektif dan juga efisien.
C. Manfaat
Adapun Berikut ini merupakan manfaat computational thinking lainnya, yaitu:
- Computational thinking melatih siswa untuk berpikir kritis, logis, sistematis dan terstruktur layaknya para software engineer menganalisa kebutuhan serta merencanakan pengembangan software.
- Meningkatkan kemampuan problem solving dalam kehidupan sehari-hari hingga masalah kompleks.
- Mendorong siswa untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi akademik mengingat computational thinking bisa disandingkan dalam berbagai pembelajaran.
- Membuat kegiatan pembelajaran lebih kreatif dan bermakna.
Contoh dari computational thinking yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam pembuatan mie instan. Sebelumya kita harus menyiapkan semua bahan-bahan terlebih dahulu. Seperti menyiapkan mie, air, kompor dan panci. Lalu kita merebus air dan memasukkan mienya ketika airnya mendidih. Selanjutnya kita tiriskan mie tersebut dan menaruhnya kepiring lalu memberi bumbu. Dan terakhir mengaduknya hingga rata lalu mie siap disajikan.Dari contoh diatas kita telah melakukan berbagai yaitu proses dekomposisi ialah penyiapan bahan, lalu pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma atau urutan pembuatan mie agar lebih cepat. Berbagai permasalahn yang ada di kehidupan sehari- hari dapat diselesaikan dengan mengunakan program.